Kamis, 23 Januari 2014

Nyanyian sunyi






Entah harus menamai ini sebagai apa.
seperti apa.
dan harus bagaimana.

Kau cukup tahu aku tak pernah menyukai tanda seru (!). Tanda seru yang dengan buncahan kekeliruan berakhir di setiap kalimatmu malam ini.
Apa? apa yang terjadi?
tanda itu semacam hujan yang mengkristal, menyusup dalam dada, lalu semua terasa dingin,kaku.

bisakah kau rasakan perih yang membuncah melihatmu seperti ini?
Bisakah kau rasakan kehidupan tak lagi memihakku?
bisakah kau rasakan bagaimana aku takut kehilanganmu? bisakah?

Mengapa hanya memilih kata diam yang tak pernah kusukai dalam situasi seperti ini? Ya. aku mengaku salah. Salah akan sesuatu yang tidak mungkin ditarik lagi. Salah untuk semua rasa. Salah akan setiap keadaan. Ya, aku salah.
Tapi aku tidak mungkin bisa hidup dengan berpura-pura seperti tak terjadi apa-apa.
cukup nyanyian sunyi untuk setiap desahan.
"Maafkan"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar