Sabtu, 05 April 2014

Hujan



Sejatinya perpisahan memang melahirkan rindu
Sejati apa pun dalam mengokohkan hati. Tetap saja merindu
Sejak hati terpaut,
Sajak berbicara
Se-aku,
Se-kamu

Karena Rindu itu hujan.

Hujan itu, KAMU

Sekarang sedang hujan. Hujan mengetuk atap rumah. mungkin juga hatiku.

2 komentar:

  1. hujan adalah kamu yang seringkali menggeltiki kesedihan. ia akan semakin menjadi-jadi bila kamu tertawa

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukankah kesedihan terhapuskan dengan sebuah tawa? walau hanya terpaksa

      Hapus